Saturday, January 25, 2014

Cerita Di Balik "Fern Leaf Doily"

-The Doily is For Sale- please contact my facebook account for further information
Pernah satu waktu saya begitu
penasaran dengan benang rayon lokal. Saat itu saya memang sedang dalam masa belajar merajut, tepatnya bagaimana membaca pola. Setelah membaca testimoni dari teman-teman facebook yang pernah merajut benang jenis ini dan Online Shop yang  menjual benang tersebut saya jadi tertarik. Bagus untuk project wearable, baby project, taplak, sifatnya mengkilap, adem, jatuh, ply nya kecil, begitu kesan mereka. Tapi, memang yang namanya beli via online (waktu itu andalan saya hanya online shop untuk belanja kebutuhan merajut, karena toko offline terdekat tidak menjual benang itu) tetap tidak bisa kita indera secara langsung. Bayangan akan tekstur, serat, dan kekenyalan benang tidak bisa dirasakan. Alhasil, saya membeli benang rayon tersebut dengan berbekal niat membuat project wearable. Singkat cerita, 5 (lima) gulung benang rayon lokal akhirnya ada di tangan saya.
Penjajakan benang rayon-pun dimulai:
1. Saya mencoba membuat shawl, dengan 1 strand benang. Menyerah. Karena saya merasa terlalu licin dan terlalu jatuh. Walaupun tidak berat tapi jari terasa pegal dibuatnya.. weehhehehe..
2. Setelah berganti tahun, saya baru menyentuhnya kembali dan mencoba membuat cardigan, dengan 2 strands benang. Menyerah lagi dengan alasan yang sama dengan poin nomor 1.
3. Akhirnya pilihan tertuju pada project non-wearables yg tidak sulit: DOILY!!! Bulan berganti tahun, akhirnya berhasil menjadikannya Si "Fern Leaf Doily" dengan menghabiskan 1 gulung benang rayon saja. Dan sekarang belum ada niatan lagi untuk merajut benang rayon yang sisanya. Now, I think i'm not the fan of this yarn.. hmm..
Saya ingat sekali dengan Mbak VivinAnd Craft di Facebook. Beliau membuat berbagai macam cape orderan dengan benang rayon. >_<) TOP! Salut banget sama Mbak Vivin. Saya tanya, "pakai hook nomor berapa ya Mbak?" Karena saya merasa ngga enak terus ngerajutnya. Mbak Vivin bilang, "pakai nomor 1.75". Saat itu saya masih bingung 1.75 itu ukuran apa, amerika, jepang?? Dalam satuan milimeter atau yg lainnya. Haha.. makluum.. masih belajar. Ternyata setelah search di OlShop yang menjual Crochet Hook, ukuran yang dimaksud Mbak Vivin adalah 1.75 mm. Itu masuk dalam lace hook, dan lebih kecil daripada 1/0. Alamaaakk.. dulu sempat hands up untuk hook dibawah 1/0. At least, I have to try this!
Sebelumnya, project ini juga merupakan challenge pribadi, yaitu membuat doily dengan pattern tertulis. Kenapa? Karena 2 doily karya saya sebelumnya dibuat dengan pattern diagram. Nah, ini kesempatan bagus untuk menjajal pola tertulis... Inilah link pattern/pola tertulisnya:
Polanya cantik dan tidak membutuhkan stitch yang rumit. Lebih bagus lagi jika menggunakan benang katun dan di-blocking setelah selesai dirajut.
Doily/taplak ini saya buat dalam waktu kurang lebih 1 minggu dengan waktu pengerjaan 3 jam/hari.
Semoga Menginspirasi sahabat perajut semua!