Sudah 5 bulan kami sekeluarga tinggal di Konya, sebuah kota
tua di tengah dataran Turki. Di kota ini kami banyak menghabiskan
waktu jalan-jalan ke pusat kota dan beberapa taman dengan playground anak yang tersebar di seluruh kota. Saat jalan-jalan, saya
lebih sering menitipkan barang bawaan di tas ransel milik suami saya, sedangkan
saya sendiri hanya membawa handphone
dan beberapa uang receh turkish lira
di saku jaket.
Berbeda sekali dengan saat masih di Indonesia, saya selalu membawa tas selempang besar dengan perbekalan di dalamnya. Namun, rasanya kurang rileks jika masih diribetkan dengan barang bawaan saat jalan-jalan, jadi saya berupaya agar membawa bawaan seenteng mungkin, sehingga masih bisa leluasa saat harus menggendong anak kami, Aisya, atau jika pada saat tertentu saya mau-tak-mau harus mengejarnya. Lalu, barang apa sajakah itu yang harus kami bawa selalu jika jalan-jalan ke luar rumah?
Beberapa uang recehan Turkish Lira |
Berbeda sekali dengan saat masih di Indonesia, saya selalu membawa tas selempang besar dengan perbekalan di dalamnya. Namun, rasanya kurang rileks jika masih diribetkan dengan barang bawaan saat jalan-jalan, jadi saya berupaya agar membawa bawaan seenteng mungkin, sehingga masih bisa leluasa saat harus menggendong anak kami, Aisya, atau jika pada saat tertentu saya mau-tak-mau harus mengejarnya. Lalu, barang apa sajakah itu yang harus kami bawa selalu jika jalan-jalan ke luar rumah?
Kartu Tiket Elektronik
Kartu ini seperti uang elektronik pengganti tiket yang
bentuknya hanya sebesar kartu ATM. Di Konya, karena kami tidak memiliki
kendaraan pribadi, maka untuk naik bis umum dalam kota atau trem, kami wajib
untuk nge-tap kartu tersebut di mesin
scanner sebelum memasuki kendaraan. Jika
Anda adalah warga Jabodetabek pengguna setia jalan tol yang tidak pernah lupa
membawa kartu GTO pasti tidak akan asing dengan kartu elektronik, karena
kegunaannya persis sekali.
Konya Elkart dan Istanbulkart - hampir seluruh kota di Turki memakai sistem tiket elektronik |
Baju Ganti & Diapers Aisya
Ibu mana yang tidak akan lupa membawa perbekalan yang satu
ini. Rasanya kurang lega kalau tidak membawa baju ganti untuk Aisya. Saya
sangat mengantisipasi tingkah polahnya yang tidak terduga yang membuat bajunya
basah atau kotor. Pernah suatu saat kami jalan-jalan ke pusat kota dan kami
bersantai di pelataran taman dekat dengan Makam Syemsi Tebriz, salah satu guru
dari Maulana Jalaluddin Rumi, sambil menunggu suami yang sedang ke minimarket
terdekat. Di taman tersebut ada sebuah kolam air mancur. Aisya antusias sekali
berlari menuju kolam tersebut yang ternyata juga sudah ada anak-anak yang
bermain air di sana. Awalnya saya biarkan saja ia memasukkan tangannya,
mengobok-obok kolam. Ternyata dalam sepersekian detik kemudian saat saya
menolehkan kepala ternyata dia sudah memasukkan kakinya juga, padahal Aisya
masih memakai sepatu kets. Alamaakk.. Sayangnya saya tidak membawa celana dan
kaos kaki ganti untuknya. Sangat nyesel
rasanya. Walhasil kami pulang ke rumah dan mulai saat itu kemana-mana kami
lengkap membawa baju serta celana ganti untuk Aisya.
Aisya bermain di pusat Kota Konya |
Berakhir pekan bersama di taman |
Kantong Plastik
Ini sebenarnya sepaket dengan bawaan sebelumnya, karena
kalau ada baju kotor dan baju bersih, pasti butuh wadah untuk menampung baju
kotor itu nantinya. Ya sesederhana itu sebenarnya fungsi dari kantong plastik
yang saya bawa. Akan tetapi, tidak dipungkiri juga kalau kantung plastik itu
multi manfaat. Bisa dipakai untuk membawa barang kotor atau barang bersih.
Adakalanya jika bawaan sedang banyak dan kantung plastik dari toko tidak muat,
maka kami pakai kantung plastik yang sudah kami bawa dari rumah. Atau saat
teman butuh kantong, tetapi ia tidak punya, kita masih bisa sedekah kantong
plastik untuk membantunya. Jadi teringat seorang teman saya pernah bilang,
“Kalau udah jadi ibu pasti akan kemana-mana bawa kantung kresek.” Sepertinya
beralasan juga perkataannya.
Air Minum Mineral & Cemilan
Kami tidak akan pernah lupa dengan panganan dan minuman
walaupun sedikit jumlahnya. Biasanya kami membawa air mineral dan sedikit
potongan cokelat atau roti bolu kemasan. Selain karena kami sekeluarga memang
doyan banget minum air putih, juga keluar rumah untuk menghabiskan waktu di
ruang terbuka sangat membuat kami sering kehausan atau ingin mengunyah makanan.
Kadang saya juga kasian melihat anak manis kami itu diam saja tanpa ngemil
barang sedikit, karena energinya yang banyak, maka saya pikir ia butuh asupan
yang banyak juga.
Salam kami sekeluarga dari Konya untuk sahabat pembaca sekalian... Februari 2015, di kesyahduan musim dingin dan dzikir para pohon menanti kehidupannya kembali setelah matinya |
***
foto di Konya Kültur Park, pemandangannya indah :)
ReplyDeleteIya, saya juga sepakat Mba. Latar belakang masjidnya sangat mendukung ya Mba Santi :) Semua masjid di Turki hampir begitu semua model arsitekturnya
DeleteDi Jakarta juga kalau naik trans Jakarta atau KRL pake kartu elektronik. Memang jadinya lebih praktis :)
ReplyDeleteBetul sekali Mba Myraa... Wajib deh ya bawa itu kemana2. :D
Delete